Efektifkah Lasik Mata untuk Menyembuhkan Mata Minus?

Oleh dr. Bastomy Eka Rezkita

Saat ini, operasi mata LASIK menjadi makin popular, seiring dengan meningkatnya jumlah penderita kelainan refraksi mata seperti miopia (rabun jauh), hypermetropia (rabun dekat) dan astimagtisme (silinder) yang mencari metode efektif mengatasi mata minus.

 Lantas apa itu LASIK ?

LASIK adalah prosedur pembedahan pada mata yang menggunakan laser untuk mengoreksi fungsi penglihatan. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki kesalahan bias dengan membentuk kembali kornea. Dengan operasi ini, cahaya yang jatuh pada kornea dapat benar-benar fokus pada retina.

Prosedur LASIK

Kondisi kelainan refraksi disebabkan karena kelainan bentuk lengkungan dari kornea (bagian paling depan dari bola mata). Prosedur LASIK mengandalkan teknologi laser yang digunakan untuk memperbaiki bentuk kelengkungan kornea sehingga mata bisa memfokuskan cahaya ke retina dengan tepat. Kornea terletak di bagian depan mata yang berfungsi menangkap cahaya untuk diteruskan pada retina yang berada di belakang mata. Retina nantinya akan mengantarkan sinyal cahaya untuk diproses menjadi gambar di otak.

Dalam prosedur ini, dokter bedah mata akan membuat flap, yaitu lapisan atau lipatan tipis di kornea. Dokter bedah kemudian melipat kembali flap tersebut, lalu dengan menggunakan laser jaringan kornea yang terletak di bawah flapakan dikikis sampai kornea membentuk kelengkungan yang normal.

Bagi orang dengan rabun jauh, operasi LASIK digunakan untuk meratakan kornea yang awalnya melengkung terlalu tajam. Namun, bagi orang yang memiliki rabun dekat, bedah refraktif dilakukan untuk menambahkan kelengkungan kornea yang terlalu datar. LASIK mata juga dapat membenarkan kornea yang tidak teratur menjadi normal untuk penderita astigmatisme.

Risiko dan efek samping

LASIK terkenal menjadi tindakan bedah untuk memperbaiki kelainan refraksi paling efektif dan aman. LASIK sudah melalui ribuan hasil penelitian dan disetujui oleh FDA serta 96% tingkat kepuasan penglihatan yang membaik pada pasien pasca tindakan.

Namun, setiap tindakan medis pasti memiliki risiko, namun risiko pasca tindakan ini dinilai ringan.

Efek samping yang mungkin dapat dirasakan oleh pasien adalah mata yang kering dan sedikit silau selama beberapa bulan pasca tindakan. Untuk mengurangi keluhan tersebut, maka dokter akan meresepkan obat tetes mata.

Kepustakaan

  1. Mayo Clinic. (2020).  LASIK eye surgery. Diakses pada Agustus 2022.
  2. American Academy of Ophthalmology. (2019). LASIK — Laser Eye Surgery. Diakses pada Agustus 2022.
  3. Kim, T., Alió del Barrio, J., Wilkins, M., Cochener, B., & Ang, M. (2019). Refractive surgery. The Lancet, 393(10185), 2085-https://doi.org/10.1016/s0140-6736(18)33209-4 Diakses pada Agustus 2022
  4. Sumber gambar: Freepik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *