Oleh: dr. Rona Hafida Heriyanto Putri
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI beberapa waktu lalu telah memberikan suntikan vaksin dosis keempat atau booster tahap kedua. Sesuai dengan surat edaran nomor HK.02.02/C/3615/2022 akseptor booster kedua ini difokuskan bagi jajaran tenaga kesehatan. Di tengah lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron BA.5, tenaga kesehatan merupakan kelompok yang memiliki risiko tinggi terpapar Covid-19.
Jenis vaksin yang dapat digunakan untuk dosis booster ke-2 ini adalah vaksin Covid-19 yang telah mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat Atau Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan memperhatikan ketersediaan vaksin yang ada. Pemberian vaksinasi dosis booster ke-2 ini diberikan dengan interval enam bulan sejak vaksinasi dosis booster pertama. Vaksinasi Covid-19 dosis booster ke-2 bagi tenaga kesehatan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan atau di pos pelayanan vaksinasi Covid-19.
Lantas, apakah masyarakat umum bisa mendapatkan vaksinasi dosis keempat atau booster kedua ini?
Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI, kelompok berisiko tinggi selain tenaga kesehatan masih akan dikaji untuk pemberian vaksin booster kedua atau vaksin Covid-19 dosis keempat. Belum bisa dipastikan apakah kelompok rentan tersebut ikut masuk dalam gelombang pertama penerimaan vaksin Covid-19 booster kedua ini.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan untuk saat ini pemberian dosis keempat masih mengikuti skala prioritas. Namun, bukan tak mungkin akan diperluas cakupannya di luar tenaga kesehatan. Untuk saat ini, pemerintah berfokus melakukan booster pertama atau vaksinasi ketiga.
Wiku juga kembali mengingatkan untuk mengajak masyarakat yang belum mendapatkan booster. Apalagi, saat ini Indonesia sedang mengalami peningkatan kasus Covid-19, sebisa mungkin masyarakat dapat menjaga kelompok rentan terkena virus tersebut.
Sumber gambar: Free Stocks