Update Covid-19 di Indonesia, Meski Memiliki Antibodi Tetap Dapat Terinfeksi

Oleh: dr. Rona Hafida Heriyanto P.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemerintah Republik Indonesia (RI) melaporkan kasus Covid-19 di Indonesia hingga Sabtu, 20 Agustus 2022 terdapat penambahan 4.922 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir sehingga saat ini total 6.311.608 kasus Covid-19. Lebih lanjut, Satgas Penanggulangan Covid melalui Juru Bicaranya, Prof. drh. Wiku Bakti Bawono Adisasmito, M.Sc., Ph.D menyampaikan jumlah kasus sembuh hingga hari yang sama bertambah 4.302 kasus. Dengan demikian, jumlah kasus sembuh di Indonesia saat ini mencapai 6.101.636 kasus. Namun tak hanya jumlah kasus sembuh saja yang bertambah, jumlah kematian akibat Covid-19 juga terus bertambah setiap harinya. Penambahan kasus kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir ada 22 kasus sehingga total kasus kematian mencapai 157.365 jiwa. Sehingga sampai dengan hari Jumat, 19 Agustus 2022 pukul 12.00 WIB tercatat sejumlah 52.607 kasus aktif Covid-19.

Data selengkapnya dapat diakses pada situs: https://covid19.go.id/

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menyebut sudah 98,5% masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap virus Corona penyebab Covid-19 ini. Namun, hal ini tidak menjamin masyarakat terbebas dari infeksi Covid-19, antibodi dalam tubuh dapat menurunkan risiko gejala berat hingga kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini.

Tak henti-hentinya pemerintah mengingatkan masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi baik vaksinasi primer maupun booster dosis pertama Covid-19 untuk segera mendatangi fasilitas dan tempat-tempat yang ditunjuk Kemenkes RI untuk mendapatkan vaksinasi segera. Jubir Satgas Covid-19 menyampaikan hingga 18 Agustus 2022, masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi dosis pertama sebanyak 86,5%, dosis kedua 72,6%, dan booster hanya sebesar 25% dari target. Pemerintah akan berfokus pada percepatan vaksinasi dosis primer dan booster dosis pertama terlebih dahulu, baru booster dosis kedua bagi masyarakat umum. Penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat sangat penting dilakukan untuk mencegah penularan dan tertular penyakit ini.

 

Sumber gambar: Free Stocks

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *