Diare pada Dewasa, Yakin Karena Salah Makan?

Oleh: dr. Rona Hafida Heriyanto P.

Seseorang dapat dikatakan mengalami diare bila ia buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali dalam sehari dan konsistensinya menjadi lebih encer. Terdapat dua jenis diare yang bisa terjadi, yaitu akut dan kronis (persisten). Diare akut adalah diare yang baru saja terjadi dan dalam waktu singkat. Jika diare berlangsung lebih dari dua minggu dapat dikatakan diare kronis. Gejala pada diare kronis bisa berlangsung terus-menerus atau datang dan pergi.

Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan seseorang terserang diare, antara lain:

  • Bakteri dari makanan atau air yang terkontaminasi.
  • Virus: seperti influenza, norovirus, atau rotavirus.
  • Parasit
  • Intoleransi atau sensitivitas terhadap bahan makanan, seperti laktosa.
  • Alergi makanan.
  • Efek samping obat: seperti antibiotik, obat kanker, dan antasida yang mengandung magnesium.
  • Penyakit yang berkaitan dengan imun yang memengaruhi sistem pencernaan seperti penyakit Crohn atau yang memengaruhi pencernaan seperti penyakit celiac.
  • Gangguan fungsi usus besar

Diare seringkali disertai beberapa keluhan lain seperti nyeri atau kram perut, mual dan muntah, demam, hingga nyeri kepala. Diare perlu diatasi segera jika tidak, dapat menimbulkan komplikasi, antara lain: dehidrasi, iritasi anus karena pH tinja yang asam, sepsis atau menyebarnya infeksi ke organ tubuh lain, atau ketidakseimbangan elektrolit—penderita akan merasakan lemas, dapat juga lumpuh hingga kejang jika tidak ditangani dengan baik.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi diare serta komplikasinya, yaitu: mengonsumsi banyak cairan untuk menggantikan cairan yang hilang akibat diare, meminum obat antidiare, meminum obat antinyeri kepala atau demam seperti parasetamol jika dibutuhkan. Jika keluhan tak kunjung membaik atau bertambah parah sebaiknya segera konsultasikan ke dokter agar dapat diterapi sesuai penyebabnya.

Jangan lupa untuk tetap menjaga kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun atau antiseptik sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan toilet, bersin dan batuk, atau setelah berpergian. Selain itu, kebersihan makanan pun harus tetap terjaga, pastikan makanan dan minuman yang kita konsumsi telah dimasak matang dan tidak terkontaminasi kuman.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan konsultasikan keluhan Anda dengan dokter kami di Lekasehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *