HIV dan AIDS ? Apakah berbeda ?

Oleh dr. Bastomy Eka Rezkita

Terkadang beberapa orang masih belum bisa membedakan antara HIV dan AIDS. HIV atau Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang menyerang system imun tubuh seseorang. Padahal system imun dalam tubuh seseorang memiliki peranan penting dalam melawan infeksi dan penyakit. Lalu bagaimana dengan AIDS ?

Acquired Immune Deficiency Syndrome atau disingkat AIDS merupakan kondisi di mana seseorang yang sudah terinfeksi HIV pada tahap infeksi akhir, yaitu terjadi infeksi oportunistik. Istilah gampangnya AIDS adalah sakit yang disebabkan oleh infeksi virus HIV. Ketika seseorang sudah mengalami AIDS, tubuh tidak lagi memiliki kemampuan untuk melawan infeksi yang ditimbulkan. Dengan menjalani pengobatan tertentu, pengidap HIV bisa memperlambat perkembangan penyakit ini.

Penyebabnya dan Faktor Risiko ?

Infeksi virus HIV mudah sekali ditemukan pada kelompok orang yang lebih berisiko terinfeksi seperti, orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis maupun heteroseksual, orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik, orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain seperti gonore dan sipilis, pengguna narkotika suntik, pekerja seks komersial, pegawai rumah sakit dan analis lab yang berhubungan dengan sampel darah atau cairan pasien HIV dan orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.

Center for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan bahwa penularan HIV hanya bisa terjadi lewat perantara cairan tubuh tertentu. Cairan tubuh tersebut yaitu darah, air mani, cairan praejakulasi, cairan anus, cairan vagina, dan ASI. Namun, agar virus penyebab HIV dapat berpindah dari orang yang terinfeksi, cairan tersebut haruslah masuk ke dalam tubuh orang yang sehat melalui luka terbuka di kulit, seperti luka di sekitar organ intim, sariawan terbuka di bibir, luka pada gusi atau lidah, selaput lendir pada dinding vagina, jaringan tubuh yang rusak seperti luka lecet pada anus dan aliran darah dari suntikan jarum.

HIV merupakan virus yang berkembang dengan cepat, tetapi untungnya penyebaran virus ini tetap bisa dicegah dan dikendalikan. Oleh karena itu, ada baiknya untuk mewaspadai risiko penularannya dengan rutin menjalani tes penyakit kelamin tahunan. Banyak orang-orang yang tidak mengetahui atau bahkan menyadari bahwa dirinya telah terinfeksi karena di awal gejala HIV umumnya tidak langsung muncul.

Kepustakaan

  1. gov.. What Are HIV and AIDS? Diakses pada 2022
  2. Mayo Clinic. HIV/AIDS. Diakses pada 2022.
  3. Wu, B. & Roth, E. Healthline (2021). Busting HIV Transmission Myths. Diakses pada 2022
  4. Cichocki, M. Very Well Health (2020). Can You Get HIV From a Tattoo or Body Piercing? Diakses pada 2022
  5. WebMD (2020). What Puts You at Risk for HIV? Diakses pada 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *