ISOLASI MANDIRI KARENA COVID-19, APA YANG DAPAT SAYA LAKUKAN?

Isolasi mandiri merupakan perawatan yang dilakukan di rumah pada pasien Covid – 19 yang memiliki gejala ringan atau gejala sedang dan untuk seseorang yang memiliki Riwayat kontak erat dengan seseorang yang terkonfirmasi Covid – 19. Penting untuk seseorang melakukan isolasi mandiri guna mengurangi penularan Covid – 19, dengan memisahkan individu yang sakit atau berisiko dengan masyarakat luas.

 

Apa yang harus kita lakukan apabila di situasi pandemic Covid – 19? Terapkan 5M! apa itu 5M? yaitu Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan, Menghindari kerumunan dan Mengurangi mobilitas. Selain 5M, kita juga harus mewaspadai beberapa kondisi, diantaranya adalah: Makan Bersama, acara pemakaman, rapat tatap muka, acara pernikahan, kunjungan rumah, olahraga Bersama, foto Bersama – lepas masker, transportasi umum, mengunjungi mall dan tempat umum lainnya. Nah, kita semua perlu untuk bersikap rasional dan bijak yad alam mengadapi situasi pandemic ini. Karena, seiring berjalannya waktu, mutasi pada virus adalah kejadian normal  variasi baru. Perlu diketahui bahwa semakin banyak infeksi yang terjadi pada suatu populasu, maka kemungkinan mutase virus akan semakin meningkat.

 

Lalu, bagaimana tahu apakah seseorang terkena covid – 19? Yaitu apabila memiliki hasil swab RT – PCR positif (baik bergejala maupun tanpa gejala), swab rapid antigen positif dengan gejala sebagai berikut  3 atau lebih dari demam/Riwayat demam, batuk, kelelahan, nyeri kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, pilek atau hidung tersumbat, mual, diare, penurunan kesadaran ATAU anosmia (tak bisa mencium bau) dan/atau ageusia (tidak bisa merasakan rasa di lidah). Swab rapid antigen positif dengan riwayat kontak erat/cluster covid – 19, kontak erat berarti seseorang pernah tatap muka dengan pasien covid / gejala kemungkinan covid dalam radius 1 m selama 15 menit / lebih, sentuhan fisik dengan pasien covid / gejala kemungkinan covid, perawatan pasien covid / gejala kemungkinan covid tanpa APD standar. Sedangkan cluster berarti pernah terpapar minimal 1 orang terkonfirmasi positif swab PCR atau terpapar minimal 2 orang bergejala dan rapid antigen positif.

 

Bagaimana kategori seseorang yang butuh isolasi mandiri? Yaitu apabila positif covid dengan PCR positif tanpa gejala atau bergejala TANPA sesak. Sedangkan apabila positif covid dan mengalami sesak napas (napas lebih dari 24 kali dalam satu menit) / saturasi oksigen  94%, maka harus segera ke RS.

 

Isolasi mandiri butuh berapa lama? Nah ini tergantung dari ada atau tidaknya gejala. Apabila seseorang positif namun tanpa gejala, maka isolasi dapat dilakukan sejak pengambilan swab. Sedangkan dengan gejala ringan, butuh waktu 10 hari + 3 hari bebas gejala apapun. Dan apabila seseorang terlibat kontak erat, perlu isolasi selama 14 hari sejak kontak dengan covid – 19. Perlu diingat untuk kontrol kef askes tingkat I setelah selesai isolasi. Dan perlu diketahui bahwa pemeriksaan PCR di akhir isolasi mandiri tidak perlu dilakukan ya.

 

Bagaimana kah Langkah dalam menjalani isolasi mandiri? Simak berikut:

  • Pastikan memiliki 1 ruangan pribadi yang dapat dijadikan tempat isolasi, serta gunakan kamar mandi secara terpisah
  • Selalu gunakan masker apabila harus keluar kamar
  • Lakukan physical distancing
  • Terapkan etika saat batuk dan bersin
  • Ventilasi udara pastikan baik dan cukup
  • Alat makan dan minum yang digunakan, bersihkan secara terpisah
  • Berjemur skitar 10 – 15 menit (dapat dilakukan pada pukul 10 – 13)
  • Pastikan untuk mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi
  • Apabila tidak terdapat gejala, boleh konsumsi vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh. Direkomendasikan untuk konsumsi Vitamin C, multivitamin yang mengandung vitamin B-C-E dan zink, Vitamin D, serta tetap meminum obat rutin penyakit sebelumnya (apabila ada). Agar hal ini lebih jelas, Anda dapat konsultasi dengan dokter atau melalui telemedicine, serta perlu untuk membaca literatur ter-update seputar covid – 19 dari sumber terpercaya
  • Tidur cukup
  • Cuci hidung 3x sehari, dapat menggunakan larutan garam fisiologis / NaCl 0,9% atau aquades
  • Rajin cuci tangan
  • Olahraga rutin 3-5 kali seminggu
  • Berkumur dengan obat kumur antiseptic yang dapat berguna untuk membersihkan virus yang ada di rongga mulut atau tenggorokan
  • Lakukan me time yang membuat senang, misal baca buku, nonton film, dan lain sebagainya
  • Komunikasi secara virtual dengan keluarga maupun kerabat juga bermanfaat dilakukan agar silaturahmi tetap terjaga
  • Selalu memantau kondisi tubuh, yang meliputi: suhu tubuh (ukur tiap hari), waspadai gejala seperti demam, sesak nafas, batuk dan nyeri tenggorokan, sebaiknya miliki alat pengukur saturasi oksigen (apabila didapati angka saturasi < 92%, segera ke IGD)

 

Berikut ini merupakan beberapa tanda bahaya yang perlu diketahui, diantaranya adalah:

  • Penurunan kadar oksigen < 92%, sesak nafas serta kesulitan bernafas
  • Lemas, mengigau, dan sulit dibangunkan
  • Nyeri yang berlebih
  • Demam tinggi
  • Nafas cepat
  • Tidak dapat makan dan minum

 

Apabila terdapat tanda-tanda diatas, segera lah ke IGD, dan pastikan kondisi pengantar sehat serta jangan lupa terapkan protocol Kesehatan 5M ya. Apabila terdapat pertanyaan, Anda dapat bertanya dengan Dokter di Lekasehat. #JikaSakitLekasehat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *