Manfaat Dan Efek Samping Penggunaan Ganja Medis

Oleh dr. Bastomy Eka Rezkita

Ganja menjadi tanaman yang kontroversional terutama di negara Indonesia. Mengingat bahwa ganja masih masuk kedalam kelompok tanaman dengan efek narkotika sehingga kebermanfaatnya masih dalam kategori ilegal. Di beberapa negara, penggunaan ganja dianggap sebagai suatu yang legal, dan oleh karenanya cukup umum digunakan dalam pengobatan tertentu. Ganja dianggap sebagai tanaman yang dilarang, karena dirasa efek negatifnya lebih banyak dari pada manfaatnya.

Benarkah demikian ?

Apa itu ganja ?

Mariyuana atau daun ganja adalah daun dari tanaman bernama Cannabis sativa.

Tanaman ini memiliki kandungan bahan kimia yang cukup banyak, bahkan mencapai 100 jenis berbeda. Masing-masing bahan kimia ini dapat mendatangkan efek yang berbeda pada tubuh.

Manfaat dari ganja yang banyak diteliti meliputi fungsi ganja sebagai pengobatan. Ganja mengandung dua jenis bahan kimia berbeda yakni Cannabidiol (CBD) dan Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC), dimana kedua jenis zat tersebut diketahui dapat mengatasi nyeri pada pasien dengan penyakit kronis. Hal tersebut tertuai dalam jurnal The Health Effect of Cannabis and Cannabinoid. Selain itu ganja bermanfaat sebagai terapi dalam penanganan epilepsy, memperbaiki glaucoma mata, menghambat pertumbuhan sel kanker, pengobatan gangguan mental seperti depresi, bipolar dan stress akut.

Namun, apabila tanaman ini digunakan secara sembarangan dapat menimbulkan serangkaian efek tertentu yang berbahaya bagi Kesehatan. Adapun efek yang dapat ditimbulkan yaitu penurunan fungsi kognitif dan daya ingat, penurunan kemampuan motorik, membuat pikiran menjadi kacau, hingga menyebabkan gangguan mental. Kondisi ini jika dibiarkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak yang dapat mengganggu kemampuan belajar, dan menurunkan IQ, meningkatkan denyut jantung, yang dapat berisiko menyebabkan aritmia dan berakhir dengan serangan jantung, mengganggu pernapasan, menyebabkan terjadinya keracunan, apabila penggunaannya dilakukan dengan cara dimakan, membuat sistem kekebalan tubuh melemah.

Karena efek buruknya itu, ganja masih tidak di legalkan di Indonesia, dan terutama orang tua harus selalu waspada dan hati-hati terhadap pergaulan anaknya. Karena usia remaja rentan mengalami salah pergaulan dan jatuh dalam penggunaan tanaman ganja secara tidak benar.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan konsultasikan keluhan Anda dengan dokter kami di Lekasehat.

Kepustakaan

  1. National Institute on Drugs Abuse. Cannabis (Marijuana). diakses Juli 2022
  2. National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine. THE HEALTH EFFECTS OF CANNABIS AND CANNABINOIDS. diakses Juli 2022
  3. Cannabis, cannabinoids and cancer – the evidence so far. (2022). Cancer Research UK. https://news.cancerresearchuk.org/2022/05/13/cannabis-cannabinoids-and-cancer-the-evidence-so-far/ diakses Juli 2022

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *