Pandemic Fatigue dan Langkah Menyiasatinya

Sebelum membahas cara menyiasati pandemic fatigue, mari kita bahas pengertiannya. Pandemic fatigue merupakan kondisi ketika seseorang Lelah dengan ketidak pastian kapan sebuah pandemi akan berakhir. Kondisi ini menyerang kebanyakan orang pada terlebih pada saat pandemi covid-19 seperti yang terjadi saat ini. Pandemic fatigue membuat reaksi yang berbeda-beda pada setiap orang seperti abai terhadap protokol kesehatan dan bosan dengan pola hidup sehat.

Pandemic fatigue sangat berpengaruh terhadap terkendalinya sebuah pandemi pada suatu daerah. Melansir dari WHO, pandemic fatigue sebetulnya merupakan hal wajar yang dialami setiap orang. Maka dari itu, kita harus mempunyai cara yang efektif untuk menjaga Kesehatan mental kita selama pandemi.

Lalu harus bagaimana ?

Tidak perlu khawatir, yuk kita bahas tips menghadapi pandemic fatigue.

  1. Mulai menerima kondisi pandemi

Pada awalnya kita merasa marah dan bertanya-tanya mengapa pandemi ini terjadi. Hal tersebut boleh saja dilakukan, namun kita tidak boleh terjebak terlalu lama dalam kondisi tersebut. Luangkan waktu untuk relaksasi, instropeksi diri dan merencanakan apa yang harus dilakukan kedepannya agar meminimalisir resiko penularan.

  1. Teknik relaksasi

Seringkali kita merasa kawatir akan sesuatu yang tidak pasti. Boleh jadi hal tersebut merupakan gejala awal dari stress dan gangguan cemas jika dibiarkan berlarut-larut. Rajin melakukan Tarik nafas dalam dan menghembuskan perlahan, dapat juga dengan memejamkan mata. Lakukan minimal tiga kali sehari. Hal tersebut akan mengurangi kecemasan karena suplai oksigen ke semua organ menjadi baik dan tubuh menjadi lebih rileks.

  1. Makan teratur dengan gizi seimbang

Asupan gizi seimbang akan membuat tubuh ternutrisi dengan baik. Hal tersebut akan meningkatkan mood atau pikiran positif sehingga akan mengurangi kecemasan. Mulailah dengan menghitung kebutuhan kalori dan jenis makanan apa saja yang dibutuhkan. Hindari terlalu banyak pengawet agar terhindar dari penyakit.

  1. Istirahat cukup

Pada saat pandemi, banyak sekali pusat keramaian dan perbelanjaan ditutup. Sudah saatnya kita melupakan hal-hal yang bersifat konsumtif. Waktu yang sering kita pakai untuk berkeliling toko dapat kita alihkan untuk istirahat cukup. Tidur kurang lebih 8 jam membuat metabolism tubuh menjadi baik, kinerja otak juga akan baik.

  1. Menemukan hobi

Tidak melulu hobi harus dilakukan diluar rumah.  Saatnya kita melakukan hobi di dalam rumah seperti zumba streaming, merawat tanaman, menata ulang rumah, melukis dan sebagainya. Bisa saja kita bisa menambah penghasilan diluar pekerjaan inti seperti content writer, graphic designer dan pekerjaan lain.

  1. Berbagi dengan sesama

Di masa sulit seperti ini, adalah saatnya kita diuji mengenai kepedulian kita. Banyak sekali orang diluar sana yang terdampak oleh pandemi sehingga kehilangan pekerjaan. Membagi kebahagian dengan orang lain merupakan cara jitu untuk mengurangi kecemasan karena berbagi dengan perasaan ikhlas akan membuat otak menghasilkan hormon serotonin dan meningkatkan kebahagiaan.

  1. Mengurangi social media

Apabila kita sudah mulai gusar dengan berita-berita pada social media mulailah mengurangi interaksi dan intensitas akses social media. Kurangi berita-berita negatif, ikuti sumber yang valid. Pandai memilih berita dan menapis hoax dengan mengikuti akun-akun yang tervalidasi untuk masalah pandemi. Perbanyak akun hiburan dan akun penambah wawasan.

Kecemasan akan sebuah pandemi sangat wajar terjadi. Pandemi fatigue bisa menyerang siapa saja, namun adalah pilihan kita untuk berpartisipasi mengurangi laju pandemi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *